您的当前位置:首页 > 探索 > Trump Sebut Deadline Tarif Bisa Diperpanjang, Ini Syaratnya! 正文
时间:2025-06-13 06:26:59 来源:网络整理 编辑:探索
Warta Ekonomi, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya terbuka quickq是啥软件
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya terbuka untuk memperpanjang tenggat waktu pemberlakuan tarif dagang terhadap sejumlah negara mitra, namun menekankan bahwa ia tidak melihat perpanjangan tersebut sebagai suatu keharusan.
Trump menyebut bahwa negosiasi dagang dengan beberapa negara masih berlangsung, termasuk dengan Korea Selatan, Jepang, dan Uni Eropa.
Baca Juga: Trump Patok Harga Rp82 Miliar Buat jadi Warga Negara AS, Mau?
“Kami berada dalam posisi yang kuat dalam hal perjanjian dagang. Kami sedang bernegosiasi dengan banyak negara, dan semuanya ingin membuat kesepakatan dengan kami,” kata Trump, dilansir Jumat (13/6).
Meski bersikap terbuka terhadap perpanjangan, ia menegaskan bahwa pemerintahannya siap untuk segera mengirim surat resmi kepada puluhan negara yang berisi persyaratan dagang baru. Negara-negara tersebut kemudian dapat memilih untuk menyetujui atau menolak isi surat tersebut.
“Pada titik tertentu, kami akan mengirim surat kepada mereka... isinya akan seperti ini: ‘Ini kesepakatannya. Anda bisa terima atau tolak.’ Tapi kami belum sampai pada titik itu,” jelas.
Sementara Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent memberikan sinyal lebih lanjut terkait fleksibilitas tenggat waktu. Ia menyebut bahwa negara-negara yang menunjukkan itikad baik dalam negosiasi mungkin akan diberikan tambahan waktu.
“Sangat mungkin bahwa negara-negara yang sedang bernegosiasi secara tulus akan kami berikan perpanjangan waktu, untuk memungkinkan kelanjutan negosiasi yang konstruktif,” ujar Bessent.
Pernyataan Bessent menjadi pertama kalinya pejabat pemerintahan secara terbuka mengisyaratkan kemungkinan perpanjangan dari jeda tarif yang saat ini berlaku. Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan ditinjau berdasarkan sikap kooperatif masing-masing negara mitra.
Baca Juga: Kesempatan Terakhir, Menkeunya Trump Harap China Patuhi Kesepakatan Dagang
Pemerintahan Trump saat ini tengah bersiap untuk memberlakukan kenaikan tarif secara unilateral pada puluhan negara mulai Juli 2025. Rencana ini menjadi bagian dari strategi dagang agresif yang diusungnya dalam upaya mempersempit defisit perdagangan dan memperkuat posisi ekonomi domestik.
Enggak Takut Perang, Iran Tak Akan Stop Ambisi Pengembangan Nuklir2025-06-13 05:51
Apa yang Harus Dilakukan saat Paspor Hilang di Luar Negeri?2025-06-13 05:18
Gua Tapak Raja, Tempat Healing Terjangkau jika Sudah Pindah ke IKN2025-06-13 05:17
Resmi! Jokowi Buka 2,3 Juta Lowongan CASN 2024 Terbaru, Honorer2025-06-13 05:13
13 Wilayah Indonesia yang Berpotensi Diguyur Hujan Deras Hari Ini, 21 Agustus 20242025-06-13 05:12
Catat Baik2025-06-13 04:56
Octa Rilis Hasil Survei: Gabungan Hoki & Keahlian, Resep Jitu Trading2025-06-13 04:54
DPR Nilai Pengajuan Dana Hibah Sampah Berlebihan2025-06-13 04:45
Gugat Midjourney, Disney hingga Universal Muak Sama Karya AI2025-06-13 04:12
Jelajah Water Sports di Kabupaten Badung, Terbaik dan Memacu Adrenalin2025-06-13 03:50
Damai Harus, Tapi Soal Rasisme Polisi Harus Usut Tuntas2025-06-13 06:18
FOTO: Pasar Grogol Jadi Spot Kumpul Favorit Pecinta Tenis Meja Jakarta2025-06-13 05:56
Novanto Kecelakaan, Senior Golkar: Rakyat Sudah Pintar!2025-06-13 05:29
Simak Cara Membuat SKCK Online Terbaru 2024, Wajib Ada BPJS Kesehatan!2025-06-13 05:15
Catat! 5 Larangan Pada Bendera Merah Putih, Terbukti Melanggar Kena Denda Rp500 Juta2025-06-13 05:08
Terima Mandat Soal Wagub DKI, M Taufik Senyum2025-06-13 04:40
Ini Harga Tiket Jakarta X Beauty 2024, Jangan Sampai Kehabisan2025-06-13 04:32
FOTO: Monica Kezia Sembiring Raih Mahkota Miss Indonesia 20242025-06-13 04:26
Hadapi Ekonomi Global yang Tak Menentu, Digitalisasi Jadi Jurus Andalan Pelaku Usaha2025-06-13 04:21
Anies Sindir Soal Anggaran Dana 700 Triliun Untuk Beli Alutsista Bekas2025-06-13 03:46